Sabtu, 30 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL "Penerapan Quality Assurance Produksi Ban pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk"

TUGAS SOFTSKILL

                Dalam mengerjakan tugas kali ini penulis melampirkan penulisan ilmiah yang diajukan sebagai syarat mencapai jenjang DIII yang merupakan hasil pembuatan penulis sendiri. Dalam Penulisan Ilmiah yang berjudul “Penerapan Quality Assurance Produksi Ban pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk” pada tahun 2014. Sebagian besar penulisan ilmiah tersebut membahas mengenai proses produksi ban dan juga mengenai sertifikasi kualitas yang diperoleh oleh perusahaan yaitu salah satunya ISO/TS 16949.
Sebelum membahas mengenai ISO/TS 16949 yang merupakan sertifikasi kualitas pengembangan dari ISO 9001. Dapat diketahui bahwa ISO/TS 16949 merupakan pengembangan dari ISO 9001 yang merupakan sistem manajemen yang umum. Penyebabnya dikarenakan untuk perusahaan di bidang otomotif merasa bahwa persyaratan tersebut kurang spesifik, dimana kualitas sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan customer. Persyaratan ISO 9001 kurang melakukan penekanan pada pencegahan perbaikan produk reject, karena kegagalan pada industri otomotif dapat berdampak serius terhadap konsumen. Untuk melihat perbedaan yang lebih jelas berikut merupakan perbedaan secara umum antara ISO 9001 dengan ISO/TS 16949:
Selain itu, penulis juga menjelaskan mengenai bagaimana kebijakan quality assurance di PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk dalam menjamin kualitas produknya. Dalam menjamin mutunya perusahaan tersebut menggunakan beberapa teknik analisa dengan basis terhadap ISO/TS 16949 yang disebut dengan core tools yang seluruhnya mengarah terhadap pencegahan terdapatnya perbaikan, diantaranya:
a. APQP (Advance Product Quality Planning)
b. FMEA (Design Failure Mode and Effect Analysis)
c. P-FMEA (Process Failure Mode and Effect Analysis)
d. MSA (Measurement System Analysis)
e. SPC (Statistical Process Control)
f. PPAP (Production Part Approval Process)
Dalam setiap tahap penjaminan mutu pada departemen quality assurance di PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk memiliki acuan dan tahapan tersebut terdapat pada flowchart dibawah ini:
Gambar diatas merupakan urutan tahapan core tools dari departemen quality assurance. Tahapan pertama terdapat proses APQP atau Advance Product Quality Planning yang merupakan tahapan awal yang menjadi input data yang berupa kebutuhan peralatan yang menunjang kegiatan produksi dari alat dan bahan baku yang digunakan dalam produksi ban. Selanjutnya merupakan proses D-FMEA atau Design Failure Mode and Effect Analysis, merupakan tahapan analisa potensi kegagalan dari hasil desain awal produk ban baik dari segi ukuran, dimensi, pattern type dengan tujuan dapat dilakukan tindakan antisipasi atau pencegahan sebelum desain produk direalisasikan. Tahapan FMEA tidak hanya pada proses Design melainkan juga pada tahapan proses produksi dengan melakukan P-FMEA atau Process Failure Mode and Effect Analysis, merupakan teknik analisa dalam review pada tiap tahapan proses produksi per komponen yang akan diproses sebelum menjadi finish goods. Sehingga output dari tahapan ini adalah tindakan pencegahan sebelum dilakukannya proses produksi dan kemungkinan yang terjadi akan menyebabkan reject atau kecacatan.
Tahap berikutnya CP atau Control Plan, merupakan tahapan raw material sebelum dirakit menjadi ban namun disertai dengan item check yaitu menentukan kriteria yang harus dilakukan pengecekan seperti lebar komponen dari masing-masing proses, dimensi misalnya pada compound kriteria yang di check yaitu tebal compound yang sesuai. Kemudian merupakan proses SPC atau Statistical Process Control, merupakan alat analisa statistik yang membantu dalam memastikan produksi massal telah stabil dan mampu dan juga berperan mengontrol kestabilan selama proses produksi massal. Kondisi apabila terjadi ketidakstabilan pada proses, data pada SPC tersebut dapat menjadi sinyal sehingga dapat dilakukan perbaikan sebelum produk yang berupa raw material keluar dari spesifikasi. Langkah selanjutnya menggunakan teknik analisa berupa MSA atau Measurement System Analysis, merupakan teknik analisa yang menenkankan tahapan dalam penentuan operator yang capable dalam mengukur kriteria pada tahapan control plan. Tujuan MSA adalah untuk memastikan bahwa sistem pengukuran yang dilakukan menghasilkan data yang akurat, setiap kali pengukuran dilakukan, dan oleh siapapun operator yang melakukan pengukuran tersebut. Tahap terakhir dalam tahapan core tools adalah PPAP atau Production Part Approval Process, tahapan ini merupakan tahapan akhir dari tahapan proses yang dilakukan oleh Quality Assurance. Tahapan ini berupa validasi kemampuan proses produksi yaitu memastikan bahwa proses produksi massal telah mampu menghasilkan produk ban secara baik dan konsisten dengan prinsip proses produksi dilakukan dalam keadaan normal.
Dalam Penulisan Ilmiah (PI) masih banyak kekurangan diantaranya penjelasan tahapan core tools masih secara garis besar, tidak signifikan seperti contoh pengaplikasian langsung terhadap proses produksi ban, maupun tahapan penjaminan kualitas lainnya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar